Rabu, 12 Maret 2014

Luzhniki-GBK dalam Sejarah Perkembangan Kerjasama Indonesia dan Rusia



Lia Dahliasari
1701344163
02PA3

Silahkan klik Video Kerjasama Indonesia-Rusia 

Stadion GBK, Jakarta (google.com)
Pada masa pemerintahan Soekarno sekitar tahun 1950-an hingga 1960-an, Indonesia-Rusia menjalin kerjasama yang erat. Rusia yang pada saat itu masih bernama Uni Soviet, berperan besar dalam perjuangan diplomasi Indonesia untuk mendapatkan pengakuan internasional atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia. Namun, hubungan baik kedua negara sempat 'mendingin' ketika Soeharto menjabat sebagai Presiden. Dan hubungan kembali membaik setelah memasuki abad ke-21.

Stadion Luzhniki, Moskow
Hubungan baik antara Indonesia dengan Rusia bisa dilihat dari bentuk bangunan Gelora Bung Karno (GBK) yang hampir sama dengan Stadion Luzhniki, di Moskow. Presiden Soekarno mengadopsi bangunan tersebut dan mendirikannya di Indonesia setelah Soekarno berpidato di Luzhniki pada 1956 dan terkesan dengan stadion tersebut. Sehingga Uni Soviet mengerahkan insinyur dan arsitek dan memberikan pinjaman khusus sebesar $12,5 juta kepada Indonesia untuk membangun stadion GBK tersebut.

Seperti yang penulis jelaskan pada paragraf pertama, setelah Soeharto menjabat sebagai Presiden, hubungan Indonesia-Rusia kurang baik karena adanya pemberontakan G-30S/PKI. Namun, setelah abad ke-21, hubungan bilateral kedua negara semakin membaik, terutama dalam kerjasama ekonomi. Listrik, minyak dan gas, ruang angkasa, pembuatan kapal dan pariwisata mulai diidentifikasikan oleh kedua negara sebagai rumusan kerjasama.

Dalam kerjasama ekonomi luar angkasa, pemerintah Indonesia memberi lampu hijau untuk pembelian pesawat terbang buatan Rusia Superjet-100(SSJ-100) di Jawa Barat pada Mei 2012 (Antaranews). Sky Aviator, jasa pelayanan penerbangan carteran di Indonesia mulai menggunakan SSJ-100 pada Maret 2014 dan berencana menggunakan pesawat tersebut untuk penerbangan domestik seperti Pontianak di Kalimantan, Palembang di Sumatera, dan Natuna Ranai di Batam.Selain kerjasama luar angkasa, pariwisata menjadi target kerjasama kedua negara. Warga Rusia merupakan orang Eropa yang terakhir mengenal Bali, menjadi tempat yang menjanjikan untuk wisatawan dari Rusia yang terkenal tidak kaku dalam pengeluaran. Indonesia pun bisa menikmati musim dingin di Rusia.

Dikutip dari Antaranews, Pada tanggal 25 Februari 2014, forum bisnis Indonesia-Rusia: Investment Strategies digelar di Jakarta dalam rangka Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-9 RI-Rusia Bidang Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik. Ajang ini digelar oleh Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg bersama Dewan Bisnis Rusia untuk Kerjasama dengan Indonesia dan Komite KADIN Indonesia Rusia dan CIS, serta didukung oleh Rostec Corporation. Forum ini dihadiri oleh kalangan pengusaha, pakar bisnis, dan anggota-anggota komunitas bisnis dari kedua negara dan sejumlah perwakilan dari pemerintah Federasi Rusia dan Indonesia.

Pertemuan ini dihadiri oleh Dmitry Rogozin sebagai Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia, dan Hatta Rajasa sebagai Menteri Kordinasi Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara setuju bahwa lima tahun terakhir, kondisi perdagangan kedua negara berjalan dengan baik.Volume perdagangan bilateral tahun 2013 mencapai 3,4 milyar dolar. Pada 2015 target mencapai 5 milyar dolar. Perdagangan Indonesia-Rusia mengalami peningkatan sekitar 29,27%/tahun. Sementara tahun 2012 mencapai US$3,34 milyar atau Rp33,4 triliun dan 2013 perdagangan Indonesia dan Rusia mengalami penurunan sebesar 4 persen.

indonesia.rbth.com



Selain itu, Dmitry Shugaev, Wakil CEO Rostec Cooperation, melakukan presentasi dari beberapa perusahaan dan proyek helikopter Buaran Rusia, KAMAZ, Pelabuhan Mobile, proyek dari Moscow Design Bureau Compas, sistem kendali lalu lintas udara Galaktika, proyek dari Azmut, telepon seluler, GSM 633E yang dilengkapi dengan sistem perlindungan kriptografi, proyek dari mezhdunarodnaya Kniga - Tsennye Bumagi. Pada 22-24 Mei 2014 dialog bisnis yang diselenggarakan oleh St.Petersburg mengundang partisipan untuk dialog bisnis yang merencanakan kerjasama yang prospektif dan saling bermanfaat, sekaligus memperkuat hubungan kedua negara.

Kerjasama merupakan interaksi dari beberapa pihak yang diharapkan memberikan keuntungan terhadap pihak terkait, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Dengan adanya kerjasama bilateral Indonesia-Rusia, ini akan mendorong kemajuan ekonomi Indonesia.



indonesia.rbth.com




Sumber : 

2. http://www.antaranews.com/berita/421265/forum-ekonomi-internasional-st-petersburg-menggelar-forum-bisnis-di-jakarta
3.  http://www.ekon.go.id/berita/view/indonesia-rusia-sepakat.580.html#.Ux_aEujszDE
4.  http://www.youtube.com/watch?v=OcssLqdYJFE








0 komentar:

Posting Komentar