Senin, 24 Maret 2014

Krisis Ekonomi Global

Rosa Danar Budiarti
1701345424
02PA3


http://www.pdk.or.id/wp-content/uploads/2011/10/ekonomi-indonsia.jpg

Keadaan perekonomian global masih mengalami pelemahan dan proses pemulihan ekonomi yang terjadi di beberapa kawasan masih rentan dan tidak merata serta pengangguran masih tinggi di banyak negara. Pertumbuhan ekonomi global sampai Oktober 2013 mengalami perlambatan dan downside risks yang menjadi pusat perhatian. Perlambatan yang terjadi ditandai dengan melemahnya permintaan domestik dan pertumbuhan yang masih belum merata, terutama di Eropa, meskipun beberapa negara maju lain mengalami perbaikan pertumbuhan ekonomi yang terutama Amerika Serikat dan Jepang .
Selain itu di negara kawasan Asia-Pasifik yang mencakup Indonesia mengalami pengurangan investasi China secara bertahap, dalam penerapan kebijakan moneter “quantitative easing” Jepang, kredit yang terus bertambah pesat dan melonjaknya harga aset seperti perumahan. Sementara prospek bagi negara-negara berkembang bervariasi seperti yang ditandai permintaan yang meningkat lebih cepat dibanding pasokan yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang seperti inflasi dan meningkatnya utang.
Bank Dunia memperkuat proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,2%. Penguatan ini didorong pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan zona euro. Meski begitu, Bank Dunia memberikan peringatan bahwa pasar negara berkembang tetap rawan terhadap dampak kebijakan bank sentral AS. Bank Dunia menyatakan pertumbuhan ekonomi global dapat melaju 0,2 poin persen lebih pesat dibanding perkiraan sebelumnya. Selain itu pertumbuhan ekonomi AS, Eropa, dan Jepang kembali ke jalurnya. Apabila proyeksi tercapai maka pertumbuhan ekonomi global pada level itu menandai ekspansi terkuat sejak 2010 yang diraih 4,3%. Bank Dunia mengatakan perekonomian global tumbuh hanya 2,4%.  
Perekonomian AS diprediksi tumbuh 2,8% tahun ini, menguat signifikan dari tahun lalu. Bank Dunia menaikkan proyeksi 2014 untuk zona euro sebesar 0,2 poin persen menjadi 1,1%. Kenaikan terjadi menyusul dua tahun kontraksi di kawasan persatuan 18 negara Eropa itu. Dalam proyeksi terbaru, Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan negara berkembang menjadi 5,3%. Penurunan mengisyaratkan perubahan dalam tatanan ekonomi dunia, yang dalam beberapa tahun terakhir disusul dengan pertumbuhan negara berkembang seperti Cina, India, dan Brasil.
http://www.pesatnews.com/pictures/%20global.jpg-201207281439331.jpg
            Bank Dunia juga merilis prediksi terkait pelonggaran bertahap program stimulus bank sentral AS atau Federal Reserve, pertumbuhan di negara maju tersebut dapat dilakukan dengan mengimbangi dampak negatif kenaikan suku bunga di negara berkembang. Dalam asumsi dasarnya  jika pelonggaran stimulus Fed berjalan dengan mulus, Bank Dunia memperkirakan hanya terjadi perlambatan kecil dalam aliran modal ke negara berkembang. Sebaliknya, penarikan stimulus secara besar-besaran dapat menyebabkan gejolak dalam pasar mata uang, ekuitas, dan obligasi.
              Berdasarkan laporan IMF’s World Economic Outlook, diperkirakan laju perekonomian global pada tahun 2013 hanya tumbuh 2,9%, lebih rendah dibandingkan proyeksi tahun sebelumnya yaitu 3,2%. IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan global untuk tahun 2014, dari proyeksi awal 3,8% menjadi 3,6%. Meski ada perbaikan dalam pertumbuhan negara maju seperti Inggris dan AS, IMF memperingatkan bahwa pelambatan ekspansi di negara berkembang seperti Brasil, Cina dan India, menahan laju pertumbuhan global. IMF memperkirakan pertumbuhan di Rusia, Cina, India dan Meksiko akan lebih lambat ketimbang perkiraan yang dikeluarkan bulan lalu.



Sumber :

http://kemlu.go.id/Pages/IIssueDisplay.aspx?IDP=7&l=id 
http://www.pesatnews.com/pictures/%20global.jpg-201207281439331.jpg 
http://economy.okezone.com/read/2014/01/22/213/929916/imf-naikkan-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-global 
http://indo.wsj.com/posts/2014/01/15/proyeksi-ekonomi-global-bank-dunia/ 
 http://www.pdk.or.id/wp-content/uploads/2011/10/ekonomi-indonsia.jpg 

0 komentar:

Posting Komentar