Minggu, 23 Maret 2014

Kebudayaan Pop sebagai Sumber Ekonomi Jepang

Hilda Mauliddia
02PA3


Mata Uang Yen
Jepang adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internaisonal, ekonomi Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia (Sedikit dibawah RRC) dan ketiga didunia (Selain AS dan RRC). Jepang dikenal sebagai negara yang inovatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu. Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan Jepang dikarena  Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang menyerah, berjiwa usahawan sejati, berani dan sangat disiplin. Data dari PBB ditahun 2011, Jepang memiliki GDP perkapita $37,039 dan GNP perkapita $30.455, dengan demikian Jepang berada diurutan ke 21 negara dengan GDP dan GNP perkapita terbesar didunia.

Ekonomi Jepang adalah ekonomi nomor tiga yang tercepat sepanjang sejarah modern umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2. Disaat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum 1945 hancur, dengan semangat kerja, etos kerja dan kedisiplinan orang Jepang mampu membangun kembali ekonomi dan negerinya menjadi salah satu yang terbesar dan terkuat di dunia.

Hal ini dikarenakan Jepang membangun dengan pondasi yang kuat dengan industri berat, manufaktur dan jasa sebagai penopang utama perekonomian mereka.Industri milik Jepang adalah industri yang terbaik di dunia (tahun 2008 mengalahkan AS). Industri Jepang menjadi raksasa dunia sejak 1960 sampai 2004. Industri Jepang sejak lama topang oleh modal yang besar, SDM yang berkualitas, ketersediaan listrik dan peralatan pendukung yang canggih.

Industri Otomotif Toyota

Seperti yang kita ketahui industri utama Jepang yang sangat terkenal adalah teknologi (otomotif dan peralatan elektronik ). Bukan hanya kedua industry itu saja yang membuat perekonomi Jepang terbaik ketiga di dunia, ada juga bidang pertanian dan perikanan juga. Namun saat ini Jepang juga menggunakan industri budaya pop atau entertainment (musik, anime, dorama dan manga) untuk kekuatan ekonomi mereka yang baru. Megapa ?  karena Jepang terbilang sukses merauk keuntungan dari mengekspor anime yang menyumbang pemasukan sekitar 2,5 miliar dolar AS setiap tahunnya.

peta pemasaran anime tahun 2012


Pemasaran anime sendiri sudah sangat meluas seperti di Asia, Eropa dan Amerika.  Indonesia merupakan salah satu pasar dari industri anime yang dimulai dari tahun 1970-an sampai sekarang. Pada tahun 1990-an sampai awal 2000-an anime menjadi menjamur di stasiun tv di Indonesia baik stasiun tv swasta (RCTI, SCTV dll.) dan nasional (TVRI). Namun pada pertengahan 2000-an sampai saat ini, popularitas anime mulai turun karena adanya Korean Wave yang menyerang beberapa negara termaksuk Indonesia.
Kemudian, biaya untuk membeli izin penayangan anime sangat mahal. Dikarenakan  sebuah episode anime berdurasi 30 menit pada tahun 2010 menghabiskan biaya 11.000.000 yen ($145,214/ sekitar Rp. 1,2 Milyar). Itu hanya satu episode, kalau 1 season (13 episode) tinggal kalikan saja 1,2 Milyar dengan 13 = sekitar Rp. 15,6 Milyar. Salah satu alasan kenapa mahal adalah karena anime dibuat dari gambar tradisional/ tangan/ manual (Original work) yang kemudian dianimasikan. Selain itu, gempa bumi 2011 dan krisis ekonomi 2008 telah memukul cukup telak industri anime Jepang. 


Akan tetapi pemerintah Jepang terus berupaya agar industri ini tidak hancur, Kementerian Budaya Jepang setiap tahun memberi subsidi sebesar 500.000 dolar AS untuk pengembangan pendidikan anime dan manga di Jepang. Hal ini agar anak-anak muda di Jepang mampu terus kreatif dan menyumbang pada dunia anime. Beberapa universitas di Jepang juga memiliki jurusan dan disiplin ilmu khusus Anime dan Manga. Pemerintah Jepang  juga dengan membuat channel tv yang khusus menayangkan tentang anime, music, dorama dan manga salah satunya “Cool Japan”. 

Stasiun TV khusus untuk budaya POP Jepang


Channel tv awal tahun 2014  ini akan beroprasi di Thailand (Januari), Indonesia (Februari) dan kamboja (April). Bukan hanya ketiga negara ini saja yang akan menjadi pasar dari industi anime Jepang, tapi juga Eropa, Amerika dan Afrika. Pemerintah Jepang juga membuat festival anime terbesar yang dikela dengan nama “Anime Festival Asia atau AFA” dan juga beberapa even Jepang yang lain, berikut brosur AFAID 2013


 

Sementara itu untuk musik, jenis musiknya beragam mulai Idol Group, Band, penyanyi solo serta vocaloid. Seperti yang terjadi saat ini yaitu fenomena Idol Group, JKT48 yang merupakan Sister Group dari AKB48 yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia dan mempunyai cabang di beberapa negara termaksuk Indonesia. Band dan penyanyi solo, sudah banyak yang  sudah mengadakan konser di Indonesia, seperti Larc-en-ciel, Flumpool, Weaver, Scandal, Eir Aoi dll. Saat ini yang sedang hangat di bicarakan adalah Miku Expo yang dimaksudkan untuk penggemar karakter vocaloid Hatsune Miku yang akan di Jakarta bulan Mei nanti.


Manga, komik Jepang yang mempunyai banyak penggemar di Indonesia yang terdiri bdari berbagai macam genre. Walaupun terkadang mereka harus bersabar menunggu seri berikutnya terbit, dikarenakan surat izin yang cukup sulit. Serta dorama, drama tv Jepang  yang juga banyak penggemarnya di Indonesia. Tapi biasanya penggemar dorama membeli dvd-nya secara online karena sulit dicari.

Jadi, kesimpulannya adalah adannya pengembangan industri budaya pop yang dikatakan telah berhasil menambah pendapatan negara tapi tetap tidak mengesampingkan industry teknologi (otomotif-elektronik), dan industry pertanian-perikanan. Melainkan ketiganya berjalan dengan selaras dan membuat perekonomian Jepang semakin bagus.Walaupun mereka sempat terkena dampak yang cukup parah dari krisis ekonomi 2008, tapi mereka berhasil bangkit lagi. Selain itu dapat dikatakan juga kalau "soft diplomacy" Jepang juga termaksuk kuat karena telah berhasil dan akan terus berlangsung.




sumber:


http://www.fuad-fa.com

0 komentar:

Posting Komentar