Minggu, 06 April 2014

Persiapan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)



www.zerochan.net


Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang lebih di singkat menjadi MEA, akan di laksanakan mulai tahun depan. Tapi apakah negara-negara ASEAN sudah mempersiapkan diri? Beberapa negara-negara ASEAN sudah mempersiapkan diri, seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia. Persiapan yang dilakukan oleh Indonesia pun masih sekitar 84% dan ini masih terus bertambah. 
www.liniberita.com
Seperti yang dikatakan “Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, kemajuan Indonesia harus perlu dipertajam agar bisa mengambil manfaat terbesar dari terbentuknya MEA. “Tingkat score card nasional kita 84%. Tingkat pelaksanaan MEA masih seusai rencana. Namun, tingkat kesiapan kita perlu semakin dipertajam agar Indonesia menjadi pemenang,” tandas Marty, seusai menghadiri rakor persiapan MEA, di Kantor Kemenko Perekonomian, kemarin. Kemajuan Indonesia yang sudah mencapai 84% terbilang membaik dibandingkan per Desember 2013.” (mengutip dari Koran-sindo.com)
Indonesia sendiri berambisi untuk menjadi pemenang MEA, karena pemerintah telah mempersiapkan diri melalui pembentuan ASEAN Economic Committee yang melibatkan pemerintah dan dunia usaha.

Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa mengungkapkan, pemerintah terus mempertajam pilar pembentukan Komite Ekonomi ASEAN 2015, antara lain di bidang politik dan keamanan, ekonomi dan budaya.

"Komite ini akan mengidentifikasi peluang dan tantangan serta penyesuaian yang harus dilakukan pemerintah dan dunia usaha. Tapi dengan MEA potensi sangat terbentang luas," jelas dia usai Rakor MEA di Jakarta, Rabu 12/3/2014(mengutip liputan6.com) 


Akan tetapi saingan berat Indonesia datang dari Thailand, Singapura dan Malaysia. Karena ketiga negara ini pesaing terberat dalam bidang ansuransi. Seperti yang di katakan Presiden Direktur PT JLT Arman Juffry, “semua kalangan harus siap menghadapi MEA pada 2015 termasuk kesiapan yang datang dari industri asuransi. Setidaknya akan ada tiga negara yang menjadi pesaing berat bagi Indonesia.”

www.infobanknews.com

Selain itu dikarenakan, negara-negara seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia akan berkembang sebagai pusat-pusat bisnis regional.  Adapun negara-negara seperti Vietnam, Laos, dan Myanmar di-set untuk menjadi pusat-pusat manufaktur.  

Dalam setiap persaingan pastinya ada pemenang dan pecundang. Seperti yang dikatakan Direktur Layanan Klien Regional (Asia Tenggara) Nielsen Regan Leggett , "Kami tahu sekarang ada banyak organisasi (perusahaan) mengevaluasi rantai usaha mereka. Mulai dari perubahan peran hingga lokasi sumber bahan baku dan input produksi. Dan juga kemana mereka akan mencari basis produksi mereka," dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (5/4/2014)

Sehingga perusahaan-perusahaan memanfaatkan perubahan yang terjadi di ASEAN tersebut untuk menciptakan efisiensi. Selain itu, mereka juga menyadari penghematan biaya akan mengembangkan manfaat yang kompetitif.
Dapat dikatakan bahwa Indonesia masih belum sepenuhnya siap untuk menghadapi MEA, dikarenakan factor infrasruktur yang masih perlu dibenahi dan perlunya sosialisasi kepada pengusaha (kecil, menengah dan besar) dan pekerja serta  masyrakat. 

Karena masih banyak masyarakat dan pengusaha serta pekerja yang masih belum mengetahui tentang MEA. Padahal dalam kurang dari setahun lagi MEA akan dimulai. Oleh karena itu pemerintah harus bekerja sama untuk mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi MEA. Jangan hanya mengandalkanKementrian Perdagangan saja. kemudian Badan Standarisasi Indonesia (BSN) juga perlu membuat standar kualitas yang dihasilkan oleh produksi Indonesia agar dapat bersaing dengan anggota ASEAN lainya
www.shutterstock.com

Sumber:


http://www.koran-sindo.com/node/374474

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/04/05/1252556/Masyarakat.Ekonomi.ASEAN.Pemenang.dan.Pecundang.Akan.Jelas.Terlihat

http://bisnis.liputan6.com/read/2021938/ri-berambisi-jadi-pemenang-di-era-perdagangan-bebas-asean 

http://news.liputan6.com/read/747106/peluang-dan-hambatan-indonesia-dalam-aec-2015



http://bisnis.liputan6.com/read/741611/ri-siapkan-acuan-standarisasi-produk-buat-hadapi-pasar-bebas

Nama: Hilda Mauliddia (1701339926)

2 komentar:

  1. kekurangan indonesia adalah SDM-nya (masih minim), namun jika kondisi internal sama-sama kita perbaiki dan perbaharui, community besar seperti AEC atau MEA akan berefek untung bgi indonesia, karena kita hanya butuh kekuatan dari dalam.

    BalasHapus