Minggu, 20 April 2014

Krisis Ukraina Berlanjut, Ekonomi Rusia Melambat

Dannas Sekarini Amaliah
1701328973




Memanasnya hubungan antara Ukraina dan Rusia telah membawa kerugian besar pada kedua negara tersebut, salah satunya yaitu tentu saja Rusia. Tidak berhenti dengan berbagai kecaman internasional yang dihadapi oleh Rusia.
 Kini, AS dan Uni Eropa telah mengambil tindakan dengan membekukan aset sejumlah pejabat Rusia, sementara mereka mempertimbangkan sanksi yang lebih luas untuk meredakan ketegangan di Ukraina timur.Ekonomi Rusia mengalami perlambatan dalam tiga bulan pertama tahun ini karena ketidakpastian mengenai krisis di Ukraina yang mencemaskan para investor.Pasar Rusia telah bingung oleh ketegangan antara Moskow dan tetangga Ukraina, dimana Rusia mencaplok wilayah Laut Hitam Crimea bulan lalu. Indeks saham utama di Moskow limbung sebesar 10 persen pada Maret sehingga menghapus miliaran modal dalam kapitalisasi pasar. Dalam tiga bulan pertama tahun 2014, rubel kehilangan 9 persen terhadap dollar dan membuat impor lebih mahal, sementara investor yang ketakutan menarik sekitar US$ 70 miliar dari negara itu.   Menteri Ekonomi Rusia Alexei Ulyukayev mengatakan, ekonomi hanya berkembang 0,8 persen di kuartal pertama. Prediksi awal mengatakan, ekonomi akan tumbuh 2,5 persen.  Hal ini disebabkan, karena Amerika dan Uni Eropa telah membekukan aset sejumlah pejabat Rusia sementara mereka mempertimbangkan sanksi yang lebih luas untuk meredakan ketegangan menyangkut Ukraina timur. Kemungkinan diberlakukannya sanksi yang lebih berat telah terbukti menghalangi investasi, yang menurut Ulyukayev turun 4,8 persen pada kuartal pertama."Pelarian modal terjadi karena situasi internasional yang akut dalam dua bulan terakhir ini," tegasnya. Di antara perhatian utama investor adalah bahwa AS dan Uni Eropa mungkin meningkatkan sanksi mereka terhadap Rusia untuk mempengaruhi perdagangan, khususnya di pasar energi yang berharga. Eropa adalah mitra dagang terbesar Rusia. Mereka membeli lebih dari tiga perempat dari ekspor minyak mentah dan gas alam Rusia yang mendanai sekitar setengah anggaran pemerintah.   Bank Dunia memprediksi ekonomi Rusia akan menyusut hampir dua persen tahun ini jika ketidakstabilan di Ukraina berlanjut dan negara-negara Barat menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia.


Sumber :http://www.voaindonesia.com/content/krisis-ukraina-berlanjut-ekonomi-rusia-melambat/1894778.htmlhttp://jaringnews.com/internasional/uni-eropa/60334/terus-recoki-ukraina-ekonomi-rusia-melambat-tajam

0 komentar:

Posting Komentar