Senin, 21 April 2014

Ada Apa dengan MINT dan BRICS?

Lia Dahliasari
1701344163
 
www.almanar.com
BRICS (Brazil, Russia, India, China and South Africa) merupakan institusi regional yang melibatkan lima negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Goldman Sachs adalah pencetus BRICS pada 2001. Goldman Sachs menyatakan bahwa pada 2050 gabungan negara tersebut akan mengalahkan negara-negara terkaya di dunia. Selain anggota negara BRICS; Meksiko, Korea Selatan dan Indonesia menduduki peringkat 13, 14 dan 19 dalam daftar negara ekonomi terbesar. PDB Meksiko dan Korea Selatan tumbuh 5%/tahun, dan Indonesia 6,5%/tahun.

Selain itu, Indonesia menjajaki kerja sama ekonomi dengan sesama negara berkembang atau dikenal dengan MINT, yakni Meksiko, Indonesia, Nigeria, dan Turki (Tempo, 2014). MINT yang dicetuskan oleh Jim O’Neil, memungkinkan menjalani kerjasama lanjutan untuk BRICS karena posisi geografis, populasi, sumber daya dan potensi masing-masing negara untuk memajukan ekonominya. WEF (World Economic Forum) menyatakan bahwa posisi Indonesia dalam peningkatan daya saing secara cepat dan dinamis di kawasan Asia-Pasifik, yaitu dari urutan 50 menjadi 38 dengan skor 4,53. Menurut WEF indeks GCI 2013, Indonesia mengungguli empat dari lima negara BRICS; Brasil, India, dan Afrika Selatan, namun masih di bawah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Presiden SBY, dalam pidatonya dihadapan 100 Pengusaha New York Stock Exchange di Wall Street, New York, menjelaskan bahwa sejak 2001 ekonomi Indonesia telah tumbuh dengan cepat dan konsisten setiap tahun, kecuali pada 2009.
www.li.com

Jim O’Neil menjelaskan bahwa MINT lebih berpotensi untuk memajukan negara anggota dalam bidang ekonomi dibandingkan dengan BIRCS. Sehingga, MINT dianggap langkah lanjutan dari BRICS yang menyatukan negara-negara yang memiliki potensi untuk maju dalam bidang ekonomi. Negara-negara tersebut, secara letak geografis berjauhan, namun merupakan negara tujuan para investor. Seperti Meksiko, yang secara geografis berdekatan dengan Amerika Serikat dan Amerika Latin, Indonesia adalah negara di Kawasan Asia-Pasifik, juga Turki yang merupakan bagian dari negara Timur dan negara Barat, memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi besar jika digabungkan dalam satu institusi regional.

BRICS dianggap tertinggal oleh perkembangan MINT. Berdasarkan data World Economic Outlook dan Bloomberg, Meksoki tumbuh 1,5%, Indonesia 5,8%, Nigeria 6,39% dan Turki 4,4%. Berdasarkan Bank Dunia dan Goldman Sachs, PDB negara MINT pada 2012; Meksiko 1,18 triliun dollar AS, Indonesia 0,88 triliun dolar AS, Nigeria 0,26 triliun dolar AS, dan Turki 0,79 triliun dolar AS. 



Namun demikian, setiap hal tentu memiliki hambatan. Seperti halnya Indonesia dan tiga negara anggota MINT lainnya, perkembangan dan kemajuan ekonomi itu tentu memiliki hambatan. Salah satunya adalah infrastruktur dalam negeri itu sendiri. Di Indonesia, tentu keadaan politik yang sudah menjadi “tradisi”, yaitu korupsi dikalangan petinggi negara. Hal tersebut akan menjadi penghambat perkembangan ekonomi Indonesia di masa mendatang.

Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2014/02/22/090556438/Indonesia-Jajaki-Kerjasama-Ekonomi-Negara-MINT
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/25/092431807/Indonesia-Diklaim-Lebih-Baik-dari-OECD-dan-BRICS

0 komentar:

Posting Komentar